Jokowi Jadi Primadona Karena Tampil Beda

 Jokowi saat menemani Megawati dan Taufiq Kiemas

 JAKARTA - Nama Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo selalu masuk dalam survei calon presiden atau calon wakil presiden. Bahkan, tak jarang elektabilitas pria yang akrab disapa Jokowi itu lebih tinggi dibandingkan tokoh-tokoh lainnya. Padahal, dalam pentas politik Tanah Air, Jokowi tergolong orang baru.

Hasil kerjanya sebagai orang nomor satu di DKI juga belum bisa dikatakan sukses. Lalu apa yang membuat Jokowi jadi primadona?. Pengamat Politik Universitas Indonesia, Kamarudin menilai, Jokowi berbeda dengan tokoh-tokoh lainnya.

"Beliau tampil apa adanya, populis, dia mau blusukan, dia mau masuk ke gorong-gorong," kata dia kepada Okezone, Selasa (19/3/2013).

Bagi masyarakat, tambahnya, sudah sekian lama tidak pernah menemukan pemimpin dengan karakter seperti Jokowi. "Kita memang tidak tahu hasil kerja beliau di Jakarta, tapi di Solo beliau sangat dicintai, dia juga pernah jadi wali kota terbaik. Itu saya kira berpengaruh," terangnya.

Kata dia, masyarakat merindukan pemimpin yang dekat dengan rakyat. Dan itu ditemukan pada figur mantan wali kota Solo itu. Belum lagi, pemberitaan Jokowi di media massa juga sangat luar biasa. Publik, menurutnya, tentu sudah cerdas siapa pemimpin yang layak dipilih atau tidak.

"Beliau (Jokowi) ini jadi penghapus kekecewaan publik dengan pemimpin yang berjarak. Dia kan beda sekali dengan gubernur sebelumnya," terangnya.

Hasil kerja memang belum bisa mengatakan Jokowi sukses. Tapi, gebrakannya selama memimpin Jakarta beberapa bulan terakhir, dia menilai, membuat masyarakat punya harapan terhadap Jokowi. Jokowi tak segan-segan menggeser posisi jajarannya jika memang dirasa tidak bisa bekerja baik.

"Dalam beberapa hal publik melihat Jokowi beda, jadi ada harapan lah," terangnya.

Psikolog Universitas Indonesia, Hamdi Muluk juga memberikan penilaian yang sama terhadap Jokowi. Menurutnya, yang membuat Jokowi diidolakan karena masyarakat berharap ada pemimpin yang berbeda.

"Jokowi itu sosok pemimpin yang keseluruhannya beda dengan yang lain. Jadi orang melihat sesuatu yang berbeda, tentu dalam hal yang positif," kata Hamdi.

Jokowi, dia menilai, sosok pemimpin yang tampil apa adanya, tak jaga image, dekat dengan rakyat, tak banyak protokoler, tulus bekerja dan ceplas-ceplos tapi suka kerja. "Selama ini kan banyak ngomongnya doang tapi tidak ada kerjanya," tukasnya.

Menurutnya, secara kompetensi Jokowi memang tidak hebat, bukan juga konseptor ulung. Tapi, Hamdi yakin jika integritas Jokowi terjaga. Integritas yang kuat, membuat pemimpin tidak mudah disetir oleh kelompok yang punya kepentingan pribadi.

"Mungkin banyak tokoh yang jago, tapi kan orang mencari yang tulus, jujur, apa adanya dan lebih banyak bekerja. Sosok seperti itu kan jarang," pungkasnya.
Previous
Next Post »