Nilai - Nilai yang Terkandung dalam Cerpen, Contoh Penerapan Nilai dalam Cerpen, dan Contoh Cerpen Terbaru - Saat pelajaran Bahasa Indonesia kalian tentu pernah mempelajari tentang cerpen bukan ? Di dalam mempelajari cerpen tentu cerpen tidak pernah lepas dari nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Seringkali bapak atau ibu guru menugaskan kepada siswa-siswinya untuk mencari nilai-nilai yang terkandung dalam cerpen dan harus membuktikannya pada paragraf berapa dan halaman berapa. Pada kesempatan ini saya akan membantu kalian yang masih kesulitan dalam memahami nilai-nilai apa saja yang sering ada dalam cerpen dan memberikan contoh cerpen agar kalian bisa latihan dengan memberikan Nilai - Nilai yang Terkandung dalam Cerpen, Contoh Penerapan Nilai dalam Cerpen, dan Contoh Cerpen Terbaru.
Nilai - Nilai yang Terkandung dalam Cerpen, Contoh Penerapan Nilai dalam Cerpen, dan Contoh Cerpen Terbaru |
1. Nilai - Nilai dan Contoh Penerapan Nilai - Nilai yang Terkandung dalam Cerpen
Tahukah
kamu arti nilai dalam suatu karya sastra? Nilai adalah hal-hal, pesan,
atau ajaran yang dianggap penting bagi
kehidupan manusia. Suatu karya sastra pasti mengandung suatu nilai yang
terdapat didalamnya, tak terkecuali dalam sebuah cerpen.
Setiap
pengarang pasti menyisipkan nilai-nilai kepada pembaca lewat ceritanya.
Nilai-nilai tersebut dapat berupa berikut ini.
a. Nilai
moral atau etika, adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan norma-norma yang ada
dalam suatu masyarakat atau kelompok manusia tertentu. Jadi, ukuran nilai
adalah baik dan buruk yang bersifat lokatif atau berdasarkan tempat tertentu.
Pesan moral disampaikan dari pelaku para tokoh-tokohnya atau komentar langsung
pengarangnya dalam karya sastra.
Contoh : Minuman
keras tentu bertentangan dengan nilai moral orang timur.
b. Nilai
sosial, adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan masalah sosial dan hubungan
manusia dengan masyarakat. Jadi, berkaitan dengan interaksi social antarmanusia,
baik sebagai individu maupun kelompok.
Contoh : Nilai gotong royong sesuai dengan nilai
sosial masyarakat desa.
c. Nilai
budaya, adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan kebudayaan, adat istiadat,
ataupun kebiasaan suatu masyarakat.
Contoh : Budaya sabung ayam Bali, budaya
individualisme masyarakat metropolitan.
d. Nilai
estetika atau keindahan, adalah nilai yang berkaitan dari segi bahasa, penyampaian
cerita, pelukisan alam, keistimewaan tokoh, dan lingkungan sekitar tokoh.
Contoh : Rambutnya terurai selayak kilauan emas
terkena mentari. Di sela-sela keindahan matanya, terhias indah gumpalan
berlian. Di kedua lesung pipinya, serta manik-manik indah terlihat indah di antara
senyumnya.
e. Nilai
religius, yaitu nilai-nilai yang berkaitan dengan ketuhanan atau kepercayaan.
Contoh : Di antara kelaparan dan kehausannya masih
juga ia menyebut nama Allah.
2. Contoh Cerpen Terbaru
Menu Makan Malam
Cerpen Kadek Sonia Piscayanti
Ibu
bersumpah untuk membangun keluarganya di atas meja makan. Ia terobsesi
mewujudkan keluarga yang bahagia melalui media makan bersama.
Maka,
ia menghabiskan hidupnya di dapur, memasak beribu-ribu bahkan berjuta-juta menu
makanan hanya untuk menghidangkan menu masakan yang berbeda-beda setiap
harinya. Ia memiliki jutaan daftar menu makan malam di lemari dapurnya.
Isi
kepala Ibu memang berbeda dengan ibu lain. Dalam kepalanya seolah hanya ada
tiga kata, menu makan malam. Setiap detik, setiap helaan napasnya, pikirannya
adalah menu-menu masakan untuk makan malam saja. Makan malam itulah ritual
resmi yang secara tersirat dibuatnya tetap lestari hingga saat ini.
Meskipun,
ketiga anaknya telah beranjak dewasa, ia tak pernah surut mempersiapkan makan
malam sedemikian rupa sama seperti ketika ia melakukannya pertama, sejak usia
pernikahannya masih satu hari.
Keluarga
ini tumbuh bersama di meja makan. Mereka telah akrab dengan kebiasaan bercerita
di meja makan sambil menikmati menu-menu masakan Ibu.
Mereka
berbicara tentang apa saja di meja makan. Mereka duduk bersama dan saling
mendengarkan cerita masing-masing.
Sarapan
tiba. Ibu menyiapkan sarapan di dapur. Ia menyiapkan menu sesuai dengan yang
tertera di daftar menu di lemari makanan. Telur dadar, sayur hijau, dan sambal
kecap. Ada lima orang di keluarganya. Semua orang memiliki selera berbeda-beda.
Suaminya suka telur yang tak matang benar, agak asin, tanpa cabe.
Aries
suka telur yang benar-benar tergoreng kering, dan harus pedas. Pisca, suka makanan
serba manis. Telur dadarnya harus setengah matang dengan kecap manis dan
sedikit vitsin, sedangkan Canestra, tak suka pada kuning telur. Sebelum didadar,
kuning telur harus dipisahkan dulu dari putihnya. Jika tidak dibuatkan yang
sesuai dengan pesanannya, ia bisa mogok makan berhari-hari.
Bagaimana
dengan Ibu? Ibu bahkan tak pernah macam-macam. Telur dadarnya adalah yang
standar, tidak ada perlakuan khusus. Ia boleh makan apa saja, yang penting
makan, jadilah.
Pukul
07.05. Telur dadar setengah matang asin, telur dadar pedas, telur manis dengan
vitsin, dan telur tanpa kuning, berikut sayur hijau dan sambal kecap telah
terhidang. Semua telah menghadapi hidangan masing-masing sesuai pesanan. Makan
pagi biasanya tak ada yang terlalu banyak bicara. Semua sibuk dengan rencana
masing-masing di kepalanya. Kelihatannya, tak ada yang ingin berbagi. Aries
kini sudah bekerja di sebuah kantor pemerintah, menjadi tenaga honor daerah. Ia
harus tiba di kantor setidaknya pada tujuh dua lima, karena ada apel setiap
tujuh tiga puluh. Pisca harus ke kampus. Ia duduk di semester tujuh kini.
Tampaknya sedang tak bisa diganggu oleh siapa pun. Wajahnya menunjukkan
demikian. Mungkin akan bertemu dengan dosen pembimbing atau entah apa, tapi
mukanya keruh. Mungkin banyak persoalan, tapi Ibu Cuma bisa memandang saja.
Sedang Canestra masih di SMA. Ia tampak paling santai.
Tangannya
memegang komik. Komik Jepang. Makan sambil membaca adalah kebiasaannya. Sang
Bapak, duduk diam sambil mengunyah makanan tanpa bersuara dan tanpa menoleh
pada yang lain. Pria yang berhenti bekerja beberapa tahun lalu itu tampak
lambat menyelesaikan makannya. Ia menikmati masakan itu, atau tidak peduli? Tak
ada yang tahu.
Satu
per satu mereka meninggalkan ruang makan. Hanya piring-piring kotor yang
tersisa di meja makan. Ibu membawanya ke dapur, mencuci piring-piring itu
sampai bersih dan mengelap meja makan. Ritual berikutnya adalah menyerahkan
anggaran belanja ke pasar hari itu kepada suaminya. Saat-saat inilah yang
paling ia benci seumur hidupnya. Ia benci menerima uang dari suaminya yang
selalu tampak tak rela dan tak percaya.
Akhirnya,
memang bahan-bahan menu itu dipangkas seenak udelnya, ia tak mau tahu apa pun.
Ujung-ujungnya ia cuma memberi sepuluh ribu saja untuk semua itu. Tentu saja
kurang dari anggaran yang seharusnya, dua puluh ribu.
Untuk
itu semua, maka otomatis menu berubah; tak ada ayam bumbu rujak, tak ada
capcay, yang ada tinggal perkedel jagung dan tempe. Sayur hijau, katanya, bolehlah.
Yang penting sayur, dan murah. Ah…
Ibu
berjalan ke pasar dengan gontai. Hari itu Jumat. Hari pendek. Anak-anak akan
pulang lebih cepat dari biasa. Ia mempercepat langkahnya. Tak mudah membagi
waktu, kadang pekerjaan teramat banyaknya sampai-sampai tak ada waktu untuk
melakukan hal lain selain urusan dapur.
Kadang
ia berpikir ada sesuatu yang memang penting untuk dilakukan tapi itu akan
mengabaikan urusan dapur dan itu berarti pula mengabaikan selera anak-anaknya.
Itu tidak mungkin. Tak ada yang mengerti selera anak-anaknya kecuali dia.
Makan
siang Ibu adalah jam 3 sore. Setelah itu, ia tidur dua jam. Sehabis jam 5 sore,
sehabis tidur siangnya, ia harus menyiapkan makan malam. Sehabis makan malam,
jangan kira ia selesai. Ada Bapak yang setiap hari minta dipijit, tapi setiap hari
mengeluh pijitan Ibu tak pernah mengalami kemajuan. Ah…
Suatu
ketika, sebuah peristiwa datang mengusik keluarga itu. Hari itu Selasa, ketika
sebuah perubahan memperkenalkan dirinya kepada keluarga itu. Aries menolak
makan bersama. Ia tentu punya alasan di balik aksi mogoknya. Tapi tak ada yang
tahu apa alasan Aries.
Ibu
kecewa. Menu makan malamnya tak dicicipi selama tiga hari berturut-turut. Ini
adalah beban mental bagi seorang Ibu. Ia bukanlah orang yang suka memaksa, tapi
selalu membaca dari tanda-tanda dan suka juga menebak-nebak.
Sialnya,
Aries tak pernah memiliki cukup waktu untuk menjelaskan semua itu. Ia tampak
begitu sibuk. Kadang ia bahkan terlihat menyibukkan diri, menghindar dari Ibu.
Ia menomorduakan ritual makan malam mereka. Ibu menangis, ia merasa segala
usahanya untuk membangun tradisi makan malam ini sia-sia saja.
Salahkah
jika ia berusaha membikin sesuatu yang kelak retak menjadi abadi? Mungkin
memang salah, tapi dulu tak seorang pun cukup berani menunjukkan di mana letak
salahnya, tak seorang pun tega mengecewakan Ibu. Tapi Aries, kini telah
membuatnya kecewa secara nyata.
Suasana
menjadi semakin keruh ketika di hari kelima, keenam, dan ketujuh, Aries juga
absen makan malam. Ibu bertindak. Ia masuk ke kamar si sulung, lalu, mungkin,
bicara di sana.
Pisca
dan Canestra duduk di depan tivi, tidak mendengar apa-apa. Satu jam kemudian,
Ibu keluar dengan wajah murung, tapi dibikin agar kelihatan berseri. Ia tampak
aneh.
“Aku
tahu selama ini kita tak pernah jujur dengan makan malam itu. Satu-satunya yang
jujur hanya dia. Kita semua sudah bosan, ya kan? Ibu juga. Dan mulai saat ini,
tidak ada lagi kebohongan apa pun. Tinggalkan saja jika kalian memang tak setuju.
Ibu juga sudah lelah memikirkan menu-menu makan malam untuk kalian. Ibu ingin
merasa tidak perlu menyiapkannya untuk kalian. Ibu akan mencoba. Selamat
bersenang-senang!”
Sialnya,
Bapak benar-benar tak memahami persoalan dengan baik. Ia sok bijak dan pandai.
Kata-katanya sungguh tak tepat untuk menggambarkan seluruh keadaan ini.
“Benar
kan, Ibumu memang perempuan biasa-biasa saja. Ia bahkan menganggap hal remeh
ini sebagai kiamat dalam hidupnya!”
Pisca
meradang. Ia merasa Bapak yang sombong itu harus dihentikan. “Apa yang biasa?
Apa yang tak biasa? Bapak juga laki-laki biasa, yang tak bisa seperti Ibu.
Bapak jauh lebih biasa dari Ibu. Ibu, setidaknya berusaha membikin tradisi agar
kita tahu arti kebersamaan sekalipun di atas meja makan. Tapi lihatlah Bapak
yang hanya suka mengejek tapi tak pernah melakukan apa pun, bahkan tak pernah
berusaha melakukan apa pun!”
Bapak
diam. Dia kelihatan tersinggung. Tapi Pisca suka dan puas membuatnya tersinggung.
Pisca memutuskan untuk menemui Ibu. Ibu menyambutnya dengan senyum. Ia tahu
Pisca akan berbicara soal Bapak, soal biasa dan tak biasa. Ibu mencegahnya
bicara lebih dulu, “Begini. Bapak benar soal Ibu yang biasa-biasa saja.
Ini
sudah seharusnya. Ibu menerima semua itu, bukan karena Ibu pasrah tapi Ibu mengerti
betul kalian semua dan juga persoalan ini. Ibu memang perempuan biasa, tak
ingin menjadi yang tak biasa. Ibu mencintai Bapak, kalian semua.”
“Tapi
Bu, ini penghinaan. Masalah makan malam itu bukan masalah sekadar, bukan
masalah remeh temeh. Sebesar itu usaha Ibu membangun tradisi kebersamaan di
keluarga kita, tapi Bapak bahkan menganggapnya tak ada. Kita belajar satu sama
lain di meja makan itu, kita memutuskan hidup kita di atas meja makan itu, dan
ingat, ketika Bapak berhenti bekerja di kantor karena penyelewengan dana yang
sangat memalukan itu, yang menolong Bapak adalah kita, juga di atas meja makan
itu.”
“Bapak
kini sedang merasa kesepian, ia kehilangan saat-saat terbaiknya, itu hal
tersulit yang pernah ditemuinya. Kita harus memahami itu.”
Dari
beranda, Bapak mendengar semua percakapan itu. Ia berpikir bahwa istrinya
memang baik, pengertian dan sabar, tapi sungguh ia sangat biasa, dan yang
terpenting, tak menggairahkan.
Semoga dengan adanya Nilai - Nilai yang Terkandung dalam Cerpen, Contoh Penerapan Nilai dalam Cerpen, dan Contoh Cerpen Terbaru ini kalian semakin mudah dalam memahami dan mengetahui apa saja nilai-nilai yang sering terkandung di dalam sebuah cerpen serta contoh penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam cerpen dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya contoh cerpen di atas kalian bisa melatih diri kira-kira apa nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dan contoh penerapan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Terimakasih telah membaca Nilai - Nilai yang Terkandung dalam Cerpen, Contoh Penerapan Nilai dalam Cerpen, dan Contoh Cerpen Terbaru.
Sign up here with your email
3 comments
Write commentshttp://nalurerenewws.blogspot.com/2018/08/taipanqq-arti-8-jenis-ciuman-romantis.html
Replyhttp://infotaipanbiru.blogspot.com/2018/08/taipanqq-ditinggal-saat-sedang-sayang.html
Taipanbiru
TAIPANBIRU . COM | QQTAIPAN .NET | ASIATAIPAN . COM |
-KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID terbaik nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
1 user ID sudah bisa bermain 8 Permainan.
• BandarQ
• AduQ
• Capsasusun
• Domino99
• Poker
• BandarPoker
• Sakong
• Bandar66
Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
customer service kami yang profesional dan ramah.
NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
• WA: +62 813 8217 0873
• BB : E314EED5
Daftar taipanqq
Taipanqq
taipanqq.com
Agen BandarQ
Kartu Online
Taipan1945
Judi Online
AgenSakong
Tq, sangat bermanfaat. Izin CoPas untuk tugas
Replydih bapa nya bangke banget
ReplyConversionConversion EmoticonEmoticon