Pengertian, Macam - Macam, dan Contoh Objek Studi Geografi ( Objek Material dan Objek Formal ) - Ketika baru masuk kelas X SMA/MA/SMK kalian akan mempelajari salah satu materi geografi yaitu objek studi geografi. Sudah tahukah kalian apa itu pengertian objek studi geografi ? Seperti apa macam-macam objek studi geografi ? Dan apa saja contoh dari masing-masing objek studi geografi ? Pada kesempatan ini saya akan memberikan Pengertian, Macam - Macam, dan Contoh Objek Studi Geografi ( Objek Material dan Objek Formal ).
Pengertian, Macam - Macam, dan Contoh Objek Studi Geografi ( Objek Material dan Objek Formal ) |
Pengertian, Macam - Macam, dan Contoh Objek Studi Geografi ( Objek Material dan Objek Formal )
Banyak
ahli telah mengemukakan objek geografi, akan tetapi semuanya tampak berbeda.
Apabila diurutkan kembali, akan tampak bahwa objek geografi terdiri atas dua
aspek yaitu material dan formal.
a. Objek material
Objek
material geografi adalah geosfer yang terdiri atas litosfer, hidrosfer,atmosfer,
biosfer, dan antroposfer, dengan menekankan antroposfer sebagai makhluk yang
paling berperan dalam biosfer. Unsur-unsur ini, sebenarnya dikaji pula oleh
bidang ilmu lain seperti litosfer oleh geologi, atmosfer oleh klimatologi,
geofisika dan meteorologi, hidrosfer oleh hidrologi, biosfer oleh biologi, dan
antroposfer oleh sosiologi, antropologi, politik, ekonomi, dan lain sebagainya.
Di
manakah letak geografi? Geografi mempelajari ilmu kebumian dan kehidupan
manusia secara terintegrasi. Bagaimana hubungan dan pengaruhnya secara timbal
baik antara faktor fisikal dan manusia tersebut secara menyeluruh.
Karena
itu, ilmu geografi berada di dua pijakan, yaitu antara ilmu alam dan ilmu
sosial. Geografi mempelajari semua lapisan tersebut dengan menggunakan pendekatan
kelingkungan dan kewilayahan serta dalam konteks keruangan, sebagaimana
dijelaskan dalam pendekatan geografi di atas. Pendekatan kelingkungan dalam
geografi artinya selalu melilhat bagaimana hubungan dan keterkaitan aspek fisik
dan makhluk hidup lainnya di permukaan bumi. Pendekatan kewilayahan atau
regional adalah melihat ruang sebagai wadah yang mempunyai keunikan atau
perbedaan dengan wilayah lainnya sebagai hasil interrelasi dan integrasi antara
aspek fisik dan manusia yang ada di dalamnya. Konteks keruangan artinya
geografi selalu melihat ruang dalam pengertian tiga dimensi yaitu atas (atmosfer),
bawah (litosfer), dan luasan (hidrosfer, biosfer, dan antroposfer).
Geografi
selalu melihat pola penyebaran suatu fenomena dalam ruang atau permukaan bumi.
Bagaimana keterkaitan fenomena dengan fenomena lain di suatu tempat, fenomena
suatu tempat dengan fenomena lain di lain tempat, dan bagaimana pengaruh suatu
fenomena atau gejala terhadap fenomena atau gejala lain dalam ruang yang lebih
jelas.
Ciri - Ciri Geografi
Adapun
yang menjadi ciri-ciri geografi adalah sebagai berikut.
1) Geografi melihat permukaan bumi sebagai
lingkungan hidup manusia, dan lingkungan yang berpengaruh terhadap kehidupan
manusia.
2) Geografi
melihat penyebaran manusia dalam ruang dan bagaimana ruang dengan segala sumber
dayanya.
3) Geografi
melihat ciri khas suatu daerah, sehingga persamaan dan perbedaan wilayah di
permukaan bumi dapat dilihat dengan jelas.
4) Dalam
mempelajari suatu fenomena atau gejala, geografi selalu mengaitkannya dengan
unsur letak, jarak, penyebaran, interrelasi, gerakan, dan regionalisasi. Contoh
dalam mengkaji masalah banjir, geografi tidak hanya melihat luas, genangan,
kedalaman, dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia, tetapi juga dikaji
bagaimana latar belakang timbulnya banjir, bagaimana penggunaan lahan di daerah
hulu, penggarapan lahan, kemiringan lerengnya, intensitas hujan dan faktor
sosial budaya penduduk di daerah hulu sungai seperti jumlah dan kepadatan
penduduk, pemilikan lahan, cara penggarapan lahan, tingkat pendidikan,
pendapatan, dan kebiasaan-kebiasaan lainnya dalam memanfaatkan lingkungan.
Kemudian juga dilihat bagaimana peranan daerah hilir sebagai daerah limpasan
air seperti lebar dan kedalaman sungai, penggunaan lahan dan faktor sosial
budaya ekonomi penduduknya di sekitar sungai.
b. Objek formal
Objek
formal geografi adalah cara pandang dan cara berpikir terhadap gejala yang ada
di permukaan bumi, baik keadaan fisik maupun keadaan sosialnya. Cara pandang
geografi terhadap objek formal dapat dilihat dari organisasi keruangan (spatial
setting) yang meliputi :
1) pola
persebaran gejala tertentu di permukaan bumi (spatial pattern);
2) keterkaitan
atau hubungan sesama antargejala tersebut (spatial system);
3) perkembangan
atau perubahan yang terjadi pada gejala tersebut (spatial process).
Dari
pandangan objek formal, akan muncul beberapa pertanyaan yang dikenal dengan 5
WH. Maksudnya untuk mengetahui gejala-gejala yang terdapat di permukaan bumi,
sehingga jelas hasil uraiannya sebagai cara pandang geografi, yaitu sebagai
berikut.
1) What
Pertanyaan
untuk mengetahuai apa yang terjadi ?
2) Where
Pertanyaan
khas geografi mengenai lokasi atau persebaran fenomena atau gejala di permukaan
bumi, dengan tujuan untuk mengetahui di mana peristiwa itu terjadi ?
3) When
Merupakan
peristiwa awal yang mnejelaskan terjadinya suatu gejala atau fenomena.
Pertanyaan ini untuk mengetahui kapan peristiwa itu terjadi ?
4) Why
Pertanyaan
ini maksudnya untuk mengetahaui mengapa peristiwa tersebut dapat terjadi ?
5) Who
Mencari
pelaku terjadinya suatu peristiwa, agar kita mengetahui siapa yang bertanggung
jawab atas terjadinya peristiwa tersebut atau yang terlibat di dalamnya ?.
6) How
Mencari
penyelesaian suatu masalah apabila peristiwa yang terjadi sudah tampak
gejala-gejalanya dan akibat yang ditimbulkannya. Pertanyaan ini untuk mencari jawaban
dari bagaimana peristiwa tersebut seharusnya diselesaikan dengan baik ? Contoh
penggunaan 5WH di atas dapat digunakan untuk mengkaji bencana Tsunami, sebagai
berikut.
1) (What)
Apa yang terjadi ?
Bencana
alam Tsunami
2) (Where)
Di mana terjadi bencana tersebut ?
Di
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan sebagian Provinsi Sumatera Utara bagian
barat.
3) (When)
Kapan terjadi bencana tsunami tersebut ?
Pada
hari Minggu pagi, tanggal 26 Desember 2004, sekitar pukul 08.40 WIB.
4) (Why)
Mengapa terjadi bencana tersebut ?
Karena
terjadinya pergerakan (dislokasi dan deformasi) lempeng tektonik Samudera
Hindia-Australia yang bergesekan dengan lempeng tektonik Benua Eurasia (Bagian
Sumatra), sehingga terjadi gempa bumi berkekuatan 9,2 skala richter di dasar
laut Samudera Hindia. Akibatnya air laut yang berada di atasnya terpengaruh dan
menjadi gelombang besar (Tsunami), kemudian
menyapu kota serta desa-desa yang berada di sepanjang pantai barat Aceh
dan sekitarnya.
5) (Who)
Siapa yang menyebabkannya ?
Tenaga
yang berasal dari dalam bumi (tenaga endogen) yang mengakibatkan terjadinya
gempa dan tenaga dari luar bumi (tenaga eksogen) berupa gelombang Tsunami.
6) (How)
Bagaimana cara menanggulanginya ?
Daerah
sepanjang pantai barat Pulau Sumatera merupakan daerah yang berpotensi sering
terjadi gempa bumi dan Tsunami. Oleh karena itu, cara penanggulangan bencana
tersebut antara lain dengan cara sebagai berikut.
a)
Pembuatan undang-undang untuk tidak mendirikan bangunan permanen apalagi
berbentuk kota besar di sepanjang daerah jalur gempa dan tsunami yang tertuang
dalam undang-undang perencanaan wilayah.
b)
Memberikan penyuluhan (public education) kepada penduduk tentang kondisi
geologis daerah yang berpotensi terjadinya gempa bumi dan tsunami. Dengan
demikian, mereka tetap selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa
bumi yang disertai tsunami.
c)
Pengembangan sistem pemantauan terhadap gempa dan tsunami.
d)
Pengembangan sistem peringatan dini di daerah rawan gempa dan tsunami.
Tema
yang paling mendasar dari objek formal geografi adalah region, yaitu kesatuan
daerah yang menunjukkan karakteristik tertentu atau ciri khas yang dapat
dibedakan dengan daerah lainnya. Karakteristik atau ciri khas suatu tempat itu
dapat berupa karakteristik aspek fisik, manusia, atau gabungan keduanya.
Banyak
cara untuk menentukan region tergantung pada kriteria apa yang akan
dipergunakan (fisik, sosial, aktivitas ekonomi, budaya, politik, bahasa, agama,
etnik, dan sebagainya). Ruang lingkup atau cakupan region pun dapat meluas
mulai dari desa, kota, kabupaten, propinsi, negara, sampai himpunan-himpunan
internasional, contohnya region Asia Tenggara. Regionalisasi pada dasarnya
adalah pengumpulan dan pengklasifikasian atau pengelompokan wilayah ke dalam
wilayah yang sejenis. Dari pengelompokan tersebut, akan tampak daerah yang
menunjukkan persamaan dan perbedaan.
Semoga dengan adanya Pengertian, Macam - Macam, dan Contoh Objek Studi Geografi ( Objek Material dan Objek Formal ) ini kalian akan semakin memahami apa itu pengertian objek studi geografi, seperti apa macam-macam objek
studi geografi, dan apa saja contoh dari masing-masing objek studi geografi. Sehingga kalian bisa meraih nilai maksimal pada mata pelajaran geografi. Terimakasih telah membaca Pengertian, Macam - Macam, dan Contoh Objek Studi Geografi ( Objek Material dan Objek Formal ).
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon