Pengertian Latar, Jenis - Jenis dan Contoh Latar, dan Contoh Cerita Rakyat Terbaru - Kalian tentu pernah mendengar atau membaca sebuah cerita. Di setiap cerita yang kalian dengar atau baca tersebut pasti ada latarnya baik itu latar tempat, latar waktu, dan latar suasana. Sebenarnya apa sih pengertian latar itu ? Bagaimana jenis dan contoh latar dalam sebuah cerita ? dan bagaimana contoh cerita rakyat ? Pada kesempatan ini saya akan memberikan Pengertian Latar, Jenis - Jenis dan Contoh Latar, dan Contoh Cerita Rakyat Terbaru.
Pengertian Latar, Jenis - Jenis dan Contoh Latar, dan Contoh Cerita Rakyat Terbaru |
1. Pengertian
Latar
Tahukah
kamu apa arti dari cerita rakyat? Cerita rakyat adalah salah satu sastra lama
yang berkembang secara turun temurun di masyarakat lama dan bersifat klise.
Kali ini kamu akan belajar memahami latar dalam cerita rakyat.
Latar
dalam cerita rakyat mencerminkan masyarakat lampau/tradisional. Untuk itu, mari
kita pelajari bersama !
Latar
adalah tempat, suasana, ruang, dan waktu terjadinya cerita. Latar dapat bersifat
nyata/fakta maupun imaji. Fungsi latar adalah memperkuat atau mempertegas
keyakinan pembaca terhadap jalannya suatu cerita.
Latar
pada cerita rakyat umumnya di sekitar istana, hutan, pedesaan, pegunungan,
padepokan, atau di perairan.
2. Jenis-Jenis
Latar
Latar/setting
pada sebuah novel meliputi latar tempat, waktu, dan suasana.
a. Latar
tempat, yaitu penggambaran tempat atau
lokasi kejadian dalam cerita.
Misalnya: di hutan, di gunung, di jalan, dan
sebagainya.
b. Latar
waktu, yaitu penggambaran mengenai waktu kejadian.
Misalnya:
pagi hari, malam hari, sore hari, dan sebagainya.
c. Latar
suasana, yaitu suasana yang menyertai sebuah cerita.
Misalnya:
keadaan sekitar tokoh. Namun budaya juga
termasuk dalam latar ini.
3. Contoh Cerita Rakyat Terbaru
Batu Golog
Cerita dari Nusa
Tenggara Barat
Pada
zaman dahulu di Daerah Padamara dekat Sungai Sawing, hiduplah sebuah keluarga
miskin. Sang istri bernama Inaq Lembain dan sang suami bernama Amaq Lembain.
Mata pencaharian mereka adalah buruh tani. Setiap hari mereka berjalan ke
desa-desa menawar-kan tenaganya untuk menumbuk padi.
Kalau
Inaq Lembain menumbuk padi, maka kedua anaknya menyertai pula. Pada suatu hari,
ia sedang asyik menumbuk padi. Kedua anaknya ditaruhnya di atas sebuah batu ceper
di dekat tempat ia bekerja.
Anehnya,
ketika Inaq mulai menumbuk, batu tempat anaknya duduk makin lama makin menaik. Merasa
seperti diangkat, maka anaknya yang sulung mulai memanggil ibunya: “Ibu batu
ini makin tinggi.” Namun sayangnya Inaq Lembain sedang sibuk bekerja dan tidak
menghiraukan anaknya.
Dijawabnya,
“Anakku tunggulah sebentar, Ibu baru saja menumbuk,” kata Inaq tanpa
memerhatikan anaknya.
Begitulah
yang terjadi secara berulang-ulang. Batu ceper itu makin lama makin meninggi
hingga melebihi pohon kelapa. Kedua anak itu kemudian berteriak sejadi-jadinya.
Namun, Inaq Lembain tetap sibuk menumbuk dan menampi beras. Suara anak-anak itu
makin lama makin sayup. Akhirnya suara itu sudah tidak terdengar lagi.
Batu
Goloq itu makin lama makin tinggi. Hingga membawa kedua anak itu mencapai awan.
Mereka menangis sejadi-jadinya. Barulah Inaq Lembain tersadar, bahwa kedua
anaknya sudah tidak ada. Mereka dibawa naik oleh Batu Goloq.
Inaq
Lembain menangis tersedu-sedu. Ia kemudian berdoa agar dapat mengambil anaknya.
Syahdan, doa itu terjawab. Ia diberi kekuatan gaib. Dengan sabuknya ia akan
dapat memenggal Batu Goloq itu. Ajaib, dengan menebaskan sabuknya. Batu itu
terpenggal menjadi tiga bagian. Bagian pertama jatuh di suatu tempat yang
kemudian diberi nama Desa Gembong karena menyebabkan tanah di sana bergetar.
Bagian kedua jatuh di tempat yang diberi nama Dasan Batu oleh karena ada orang
yang menyaksikan jatuhnya penggalan batu ini. Dan potongan terakhir jatuh di
suatu tempat yang menimbulkan suara gemuruh, sehingga tempat itu diberi nama
Montong Teker.
Sementara
kedua anak itu tidak jatuh ke bumi. Mereka telah berubah menjadi dua ekor
burung. Anak sulung berubah menjadi burung Kekuwo dan adiknya berubah menjadi
burung Kelik. Oleh karena keduanya berasal dari manusia, maka kedua burung itu
tidak mampu mengerami telurnya.
Sumber: Cerita Rakyat Nusantara,
Djabatan
Semoga dengan adanya Pengertian Latar, Jenis - Jenis dan Contoh Latar, dan Contoh Cerita Rakyat Terbaru ini kalian semakin menguasai serta memahami apa itu pengertian latar, bagaimana jenis-jenis dan contoh latar. Melalui contoh cerita rakyat di atas kalian bisa berlatih untuk menentukan apa saja latar cerita tersebut. Terimakasih telah membaca Pengertian Latar, Jenis - Jenis dan Contoh Latar, dan Contoh Cerita Rakyat Terbaru.
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon