Pengertian, Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik, dan Contoh Novel Terjemahan - Beberapa hari yang lalu kalian mungkin mendapat tugas dari bapak / ibu guru kalian menganalisis novel. Beberapa hri kemudian kalian akan mendapat tugas untuk mencari tahu Pengertian, Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik, dan Contoh Novel Terjemahan. Untuk mengetahui lebih lengkap apa itu novel terjemahan, bagaimana cara menentukan unsur intrinsik dan ekstrinsik novel terjemahan, dan apa saja contoh novel terjemahan, simaklah penjelasan di bawah ini.
Pengertian, Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik, dan Contoh Novel Terjemahan |
1. Pengertian Novel Terjemahan
Pada
pelajaran yang lalu kamu telah belajar menganalisis unsur-unsur intrinsic dan
ekstrinsik pada sebuah hikayat. Sekarang, kamu juga akan belajar menganalisis
unsur intrinsik, dan ekstrinsik namun pada sebuah karya sastra jenis novel
terjemahan.
Pengertian Novel Terjemahan
Novel
terjemahan artinya novel yang sudah dialihbahasakan ke dalam bahasa tertentu.
Dalam novel terjemahan terdapat beberapa perbedaan dengan novel asli Indonesia.
Perbedaan tersebut tercermin dalam unsur-unsur pembangunnya (intrinsik dan
ekstrinsik).
Selain
perbedaan dari kedua unsur tersebut, novel terjemahan juga memiliki perbedaan
pada bahasa, adat istiadat, budaya, dan nilai/ajaran.
BACA JUGA : Pengertian, Ciri - Ciri Cerpen, Mengidentifikasi Cerpen, dan Contoh Cerpen
BACA JUGA : Pengertian, Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik, dan Contoh Novel Terjemahan
BACA JUGA : Cara Menganalisis Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Novel Mudah
2. Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Novel Terjemahan
Seperti
halnya jenis karya sastra bentuk prosa yang lain, novel terjemahan juga
memiliki unsur intrinsik dan ekstrinsik. Mari kita pahami bersama unsure intrinsik
dan ekstrinsik pada novel terjemahan!
a. Unsur
intrinsik, yaitu unsur-unsur yang berasal dari dalam cerita dan pembangun
sebuah cerita. Unsur intrinsik meliputi.
1)Tema
Tema
merupakan inti atau pokok yang menjadi dasar pengembangan cerita. Tema yang
diangkat dalam novel terjemahan antara lain pendidikan, percintaan, budaya,
sosial, dan sebagainya.
2)Amanat
Amanat
merupakan ajaran (pesan moral) yang ingin disampaikan pengarang melalui
ceritanya. Untuk menemukan sebuah amanat, kamu harus membaca novel secara
keseluruhan.
3)Setting/Latar
Setting/latar,
yaitu tempat, suasana, dan waktu terjadinya peristiwa. Set-ting pada novel
terjemahan biasanya berada di tempat-tempat atau suasana luar negeri dengan
beragam kehidupan yang modern, atau klasik.
4)Penokohan
Penokohan,
yaitu nama-nama para pelaku beserta watak, perilaku, dan karakternya. Nama-nama
tokoh novel terjemahan berbeda dengan novel asli Indonesia. Nama tokoh biasanya
disesuaikan dengan budaya/negara asal pengarang novel terjemahan tersebut.
Contoh
:
- Novel
Barat, nama-namanya antara lain: William, Carly Westin, Claire, Barbara, Scott,
dan sebagainya.
-Novel
Asia, nama-namanya antara lain: Chinsuo, Hsio, Yungchi, dan sebagainya.
5) Alur
(plot)
Alur,
yaitu rangkaian peristiwa yang membentuk cerita. Alur terdiri atas beberapa
tahapan, yaitu perkenalan, muncul masalah, masalah memuncak, masalah menurun,
dan penyelesaian.
Sementara
macam-macam alur telah kamu pelajari, bukan?
b.
Unsur ekstrinsik antara lain budaya, adat, bahasa, pendidikan, latar belakang
pengarang, dan nilai. Dalam karya sastra novel terjemahan nilai- nilai yang
terkandung di dalamnya tentu berbeda dengan novel asli Indonesia.
Nilai
tersebut ada yang bersifat negatif dan ada yang bersifat pula positif. Nilai mencakup
seluruh bidang kehidupan manusia. Misalnya: nilai yang berkaitan dengan
ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, religius, humanistik, edukatif,
psikologi, moral, estetika, dan sebagainya.
Adapun
nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra
terjemahan antara lain sebagai berikut.
1)Nilai
ideologis berarti kita mendapatkan sesuatu yang berkaitan dengan pandangan
hidup, falsafah hidup.
2)Nilai
politis, berkaitan dengan pengaturan kehidupan untuk tujuan tertentu.
3)Nilai
ekonomi, berkaitan dengan kebutuhan hidup material manusia.
4)Nilai
sosial, berkaitan dengan hubungan manusia yang satu dengan yang lain.
5)Nilai
budaya, yakni nilai yang ada kaitannya dengan nilai perbuatan baik, tingkah
laku, dan kepribadian.
6)Nilai
religius, berkaitan dengan kepercayaan.
7)Nilai
humanistik, berkaitan dengan kemanusiaan
8)Nilai
estetika, adalah nilai yang ada kaitannya dengan keindahan atau ketepatan
pelukisan dan kesesuaian antara bentuk dan isi.
9)Nilai
edukatif, berkaitan dengan pendidikan.
10)Nilai
psikologis, berkaitan dengan kejiwaan atau watak.
11) Nilai
moral, berkaitan dengan perbuatan baik dan buruk.
3. Contoh Novel Terjemahan
Judul
novel : Dari Dapur Turun ke Hati
Judul
asli : Bullet Over Boise
Pengarang
: Kristin Gabriel
Penerjemah : Lorenzia
Tebal
halaman : 256 halaman
Tahun
terbit : 2000
Penerbit
: Gramedia Pustaka Utama
Carly
Westin tahu ia takkan pernah memandang cream puff' dengan cara yang sama lagi.
Terutama kini, saat kuenya itu sedang menjadi sorotan sehubungan dengan kasus Rakyat
vs Chester Winnifield. Semuanya berawal ketika pustakawati Sophie Devine menyewanya
untuk mempersiapkan hidangan di dapurnya. Sophie yang malang terlalu percaya
pada petuah lama bahwa cara tercepat untuk meraih hati pria adalah lewat
perutnya.
Jadi,
demi membuat kesan baik di mata pacar barunya, Tobias Cobb, lewat masakan,
Sophie menyembunyikan Carly yang sibuk bekerja keras di dapur, dan mengakui
masakan itu sebagai masakannya sendiri. Segalanya berjalan mulus, sampai pacar
lama Sophie, Profesor Chester Winnifield, muncul dengan Magnum 0,357-nya dan
menembaki Sophie dan Tobias dengan membabi buta. Peluru yang telah menembus
tubuh Cobb, bantalan sofa, dan sebuah lukisan oriental, kemudian mendarat di
piring hidangan pencuci mulut, berlumur krim hazelnut.
Carly
berusaha tidak memikirkan penembakan itu sebagai pertanda buruk bagi bisnis
kateringnya yang masih hijau. Bahkan ia berusaha untuk sama sekali tidak
memikirkan hal itu. Atau darah yang tumpah. Atau ekspresi dingin di wajah Profesor
Winnifield yang berjenggot, yang telah menghantui tidurnya sejak hari itu.
Hal
itu begitu mempengaruhinya, sehingga sesaat ia mempertimbangkan saran ibunya
untuk menikah dan membuat bayi, bukannya roti baklava. Untungnya ketegangan itu
mengendur secara bertahap, dan Carly sekali lagi berusaha mewujudkan impiannya.
la ingin memantapkan dirinya di posisi teratas di dunia katering. Atau
setidaknya yang terbaik di Boise. Bahkan mungkin suatu saat membuka restorannya
sendiri.
Persetan
dengan pertanda-pertanda buruk. Toh sejauh ini masakannya tidak pernah
benar-benar membunuh seseorang, sekalipun ia telah menyaksikan sebuah
pembunuhan saat menjalankan tugas. Pengusaha yang cerdik takkan membiarkan
masalah kecil seperti ini mengganggunya. Terutama seorang pengusaha cerdik yang
nyaris bangkrut.
"Ini
kartu namaku," kata Carly sambil menyerahkannya kepada Violet Speery, jaksa
wilayah Ada County yang berambut keperakan. Kartu kecil itu berwarna putih dan
berbentuk empat persegi panjang serta bertuliskan Carly's Creations dalam huruf
besar dan cetak tebal, sehelai daun asparagus disertakan sebagai aksesori. Lalu
Carly duduk di salah satu kursi kulit dan mengamati mimik tak percaya di raut
wajah wanita tua itu saat menatap kartu namanya. Baiklah. Itu memang promosi
diri yang tak tahu malu. Beberapa orang bahkan bisa menyebutnya kampungan.
Carly
menyebutnya cara untuk bertahan hidup. Setelah berita penembakan itu masuk ke
surat kabar, kebanyakan pelanggan kateringnya memutuskan bahwa pembunuhan
tidaklah membangkitkan selera.
Tak
lama kemudian, mesin penjawab teleponnya sudah dibanjiri oleh pesan - pesan
turut berbela sungkawa dan pembatalan pesanan.
Lalu
bank mulai mengiriminya surat pemberitahuan tentang habisnya masa peminjaman
uang, dalam tinta merah. Para pemasoknya telah memburunya untuk membayar
utangnya. Dan pagi ini souffle kejunya gagal. Tekanan demi tekanan ini terlalu
berat baginya; bisa-bisa tak lama lagi ia hancur berkeping-keping.
Carly
telah mengalah pada tekanan itu dengan cara mengenakan pakaiannya yang terbaik
dan melesakkan kakinya masuk ke sepasang sepatu Italia bertumit tinggi yang
direkomendasikan oleh para penganjur Busana-Untuk-Sukses-nya.
Lalu
ia menyusuri jalan menuju kantor jaksa wilayah itu, siap menukar kesaksiannya
dengan sedikit jasa. Bukankah para penuntut selalu menawarkan sesuatu sebagai
ganti kesaksian-kesaksian? la sudah menonton siaran ulang "L.A.
Law."
la tahu bagaimana sistem itu bekerja. "Aku senang sekali kau hadir di
sini, Miss Westin," sambut Violet. la membuka sebuah map di mejanya dan menempatkan
kartu nama Carly di sana. "Aku sudah berusaha menghubungimu."
Ketegangan
Carly mengendur karena senyum bersahabat yang diberikan Violet padanya. Hal ini
takkan terlalu sulit baginya. Violet tampaknya siap mengadakan tawar-menawar.
"Jika ini tentang kesaksianku..."
Terdengar
suara pintu terbuka di belakangnya, Carly menoleh dan melihat seorang pria
muncul, bahunya nyaris menyentuh rangka pintu itu. Pria itu tinggi, bahkan
lebih tinggi daripada kakak-kakak lelaki Carly, setidaknya tinggi badannya 6
kaki 3 inci, otot-ototnya kencang dan keras. Rambut hitamnya yang terpangkas
rapi serasi dengan bayang-bayang gelap pangkal janggut di rahangnya yang kokoh.
Celana jeans berbahan denim biru pudar dan kemeja merah yang dikenakannya
bertabrakan dengan perabotan mewah namun gelap serta warna - warna
"mati" di kantor itu.
Carly
mendongak untuk membenahi kacamatanya dan menggerakkan jari ke sisi hidungnya,
lalu menyadari bahwa ia tidak sedang mengenakan benda itu. Karena gugup, ia
sampai lupa bahwa saat itu ia memakai lensa kontak. la merasa pipinya memerah
saat ia meletakkan kembali tangannya ke pangkuan.
"Apa
Winnifield melihatmu malam itu?" pria itu bertanya padanya tanpa basa-basi,
suaranya dalam dan, tak bisa dibantah, seksi. Carly menelan ketidaktenangan dan
permen karetnya. "Anda siapa?"
"Jack
Brannigan," jawab pria itu singkat, lalu duduk di kursi dekat jendela. La membuka
penutup tas kerja yang digenggamnya dan mengeluarkan selembar map manila. Ia
mempelajari isinya selama beberapa saat, lalu beralih mengamati Carly.
"Saat itu kau sedang bersembunyi di dapur Miss Devine."
"Sebenarnya
aku tidak sedang bersembunyi di dapur itu, aku hanya 'disimpan' sementara di
situ," jelas Carly. "Meskipun saat penembakan itu dimulai, aku memang
gemetar ketakutan di bawah meja". "Apa kau mendengar kedatangan Profesor
Winnifield?".
Bulu
roma Carly berdiri sedikit karena memikirkan bagaimana orang asing ini begitu
saja masuk ke kantor Jaksa Wilayah dan mulai menginterogasinya tanpa basa-basi,
bahkan tanpa memperkenalkan dirinya secara sopan terlebih dahulu.
Carly
ingin memarahi pria ini supaya tahu diri sedikit. Tapi satu-satunya kata yang muncul
di benaknya ketika ia memandangi Jack Brannigan hanyalah hunk-a-burger, sebuah
julukan yang diciptakannya bersama sahabat baiknya Alma Jones pada masa remaja
mereka, untuk menggambarkan seorang pria yang menggiurkan.
Alma
yang beruntung telah memuaskan impiannya setahun yang lalu dengan menikahi
seorang hunk-a-burger bernama Stanley. Sayangnya, pada usia dua puluh sembilan
tahun, kehidupan cinta Carly malah menyerupai diet seorang penganut vegetarian
yang ketat-kosong dan membosankan. Jadi, ia menuangkan segenap energi
seksualnya ke dalam pekerjaannya, menciptakan hidangan-hidangan lezat semacam
puding plum saus kental dan remis hangat beralas nasi berbumbu. Memasak
merupakan suatu pilihan menyenangkan untuk menghapus kesepiannya. Sampai ia
bertemu dengan godaan itu.
Carly
membalas tatapan tajam Jack Brannigan dan berucap dingin, "Miss Devine
menyetel musik Latin keras-keras di stereonya, sehingga teman kencannya tidak
tahu bahwa aku juga ada di sana. Dia ingin pria itu percaya bahwa dialah yang
memasak semua hidangan itu."
Sophie
yang malang. Mengubah dirinya menjadi perempuan menarik pada usia empat puluh
tahun dengan operasi payudara dan cat rambut, ia menyeleksi
pengagum-pengagumnya, menilai Tobias Cobb sebagai prospek tercerah untuk
menikah, dan mencampakkan Chester Winnifield bak buku tua bulukan.
"Aku
tinggal di dapur, sepanjang malam itu sibuk memasak daging dan membumbui
hidangan," lanjut Carly. "Miss Devine akan masuk ke dapur, menghabiskan
beberapa menit untuk mengatur rambutnya, dan keluar dengan hidangan
berikutnya yang disajikan dalam baki bambu. Aku tidak mendengar apa pun kecuali
'La Bamba' sampai penembakan itu dimulai".
Jack
Brannigan menaikkan sebelah alisnya yang hitam legam. "Memasak dan membumbui?"
"Bebek
bumbu jeruk. Hidangan yang nikmat," ungkap Carly. "Jika dimasak terlalu
lama akan kering jika kurang lama akan keras." la merogoh dompetnya dan
mengeluarkan selembar kartu nama lagi, lalu menyerahkannya kepada pria itu.
"Aku akan dengan senang hati membuatkannya untukmu suatu saat nanti".
Terkesima,
Jack menyambut kartu itu, menyadari bahwa ia tak pernah bertemu dengan
seseorang yang mencampur-baurkan bisnis dengan pembunuhan. Namun setelah
dipikir lagi, segala hal tentang saksi yang satu ini memang terasa unik. Mulai
dari ikal rambut cokelatnya yang kusut sampai mata birunya yang bening dan
mulutnya yang menantang. Bahkan juga tahi lalat kecil di pipi kirinya. Jack
berusaha mengabaikan betapa serasinya wanita ini dalamsetelan linen hitam-putih
yang dikenakannya, yang jatuh pas di pinggangnya yang kecil; ikat pinggang
lebar berwama hitam yang dikenakannya semakin menonjolkan lekuk feminin yang
ada di atas dan di bawahnya. Jack melegakan tenggorokannya dan berpaling,
mengingatkan diri bahwa ia punya aturan sendiri menyangkut hal-hal semacam ini.
Semoga dengan adanya Pengertian, Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik, dan Contoh Novel Terjemahan ini kalian semakin lebih mengerti dan memahami apa itu novel terjemahan, bagaimana cara menemukan unsur intrinsik dan ekstrinsik novel terjemahan, dan tentu contoh novel terjemahan. Jadi jika sewaktu-waktu kalian mendapat tugas tentang novel terjemahan kalian sangat beruntung menemukan artikel ini. Terimakasih telah membaca Pengertian, Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik, dan Contoh Novel Terjemahan.
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon