Pengertian Dongeng, Hal Menarik dari Dongeng, Macam - Macam Dongeng, dan Contoh Dongeng Terbaru - Kalian tentu pernah diceritakan dongeng oleh ibu atau bapak kalian bukan ? Biasanya dongeng diceriatakan saat kalian akan beranjak tidur. Tetapi sudah tahukah kalian apa itu pengertian dongeng ?, hal menarik apa saja yang bisa diambil dari dongeng, seperti apa macam-macam dongeng, dan bagaimana contoh dongeng. Pada kesempatan ini saya akan memberikan Pengertian Dongeng, Hal Menarik dari Dongeng, Macam - Macam Dongeng, dan Contoh Dongeng Terbaru.
Pengertian Dongeng, Hal Menarik dari Dongeng, Macam - Macam Dongeng, dan Contoh Dongeng Terbaru |
Pengertian Dongeng dan Hal Menarik dari Dongeng
Dongeng
adalah cerita yang tidak benar - benar terjadi (terutama tentang kejadian zaman
dulu yang aneh-aneh). Setiap anak pasti senang jika mendengarkan dongeng karena
banyak hal menarik dari dongeng tersebut.
Hal-hal
menarik dari sebuah dongeng terletak pada perubahan nasib pelakunya, konflik
yang terjadi, dan amanat yang dapat diambil sebagai suatu nilai didik. Dongeng
biasanya bersifat menghibur dan mengandung nilai pendidikan.
Misalnya,
pada dongeng Malin Kundang kalian akan terhibur dengan kesuksesan Malin Kundang
yang bisa menjadi saudagar kaya raya, hidup mewah di kapal, dan mempunyai istri
yang cantik. Selain mengandung hiburan, cerita Malin Kundang juga mengandung
pendidikan moral, yaitu jika sudah menjadi orang yang berhasil janganlah
menyianyiakan orang tua karena akan menjadi anak yang durhaka.
Macam - Macam Dongeng dan Contohnya
Berdasarkan
isinya, dongeng terdiri atas 5 macam. Berikut ini macam - macam dongeng.
1.
Fabel, yaitu dongeng yang berisi tentang dunia binatang.
Contoh
: Dongeng “Kancil dengan Buaya”.
Dongeng
"Kancil Mencuri Mentimun".
2.
Legenda, yaitu dongeng yang berhubungan dengan keajaiban alam, biasanya berisi
tentang kejadian suatu tempat.
Contoh:
Dongeng “Rawa Pening”.
Dongeng
"Terjadinya Danau Toba".
3.
Mite, yaitu dongeng tentang dewa-dewa dan makhluk halus. Isi ceritanya tentang
kepercayaan animisme.
Contoh:
Dongeng “Nyi Roro Kidul”.
4.
Sage, yaitu dongeng yang banyak mengandung unsur sejarah. Karena diceritakan
dari mulut ke mulut, lama-kelamaan terdapat tambahan cerita yang bersifat
khayal.
Contoh:
Dongeng “Jaka Tingkir”.
5.
Parabel, yaitu dongeng yang banyak mengandung nilai-nilai pendidikan atau
cerita pendek dan sederhana yang mengandung ibarat atau hikmah sebagai pedoman
hidup.
Contoh:
Dongeng “Si Malin Kundang”.
Contoh Dongeng Terbaru
Si Janda dan Ketela Pohon
(Oleh: Suhita Whini S.)
Pada
zaman dahulu, hiduplah seorang janda di sebuah desa terpencil. Untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari, setiap hari ia menjual dedaunan dan rempah-rempah hasil
ladang miliknya yang tak seberapa luas.
Suatu
hari terjadi serangan babi hutan. Seluruh ladang petani di desa itu hancur
karena serangan binatang buas itu, termasuk ladang si Janda. Si janda sangat sedih
karenanya. Ladang itu adalah satusatunya sumber penghidupannya. Kini ladang itu
telah rusak dan ia tidak tahu harus berbuat apa.
Dalam
keputusasaannya, ia berjalan menyusuri hutan seorang diri. Ia berharap dapat
menemukan sesuatu yang bisa dijual ke pasar. Tak lama kemudian sampailah ia pada
sebuah pohon aneh yang rindang dan besar. Buahnya panjang dan berwarna cokelat
tua. Si Janda tak pernah tahu tentang keberadaan pohon tersebut sebelumnya.
Ia
lalu duduk di bawah pohon itu untuk melepas lelah. Tiba-tiba terdengar suara yang
sangat keras, "Hai anak manusia, mengapa kau duduk di situ? Tidakkah kau harus
bekerja mengurus keluargamu ?" Si Janda sangat terkejut, lalu mencari asal
suara itu. Mengetahui asal suara yang menggelegar itu dari pohon yang berdiri kokoh
di depannya, tubuh si Janda gemetar.
Lidahnya
kelu. "Jangan takut, aku tak bermaksud jahat padamu. Ayolah, jawab
pertanyaanku," balas suara tadi. Setelah mengumpulkan segala keberaniannya,
akhirnya si Janda menceritakan kejadian yang menimpanya serta tujuannya datang
ke hutan itu.
"Kasihan
sekali kau. Kalau begitu, izinkan aku membantumu, terimalah pemberianku
ini." Pohon itu lalu menjatuhkan beberapa buahnya. Akan tetapi, si Janda
bingung bagaimana cara memakannya. Sebab, baru kali ini dia melihat buah aneh
itu.
"Jangan
bingung, rebus saja buahku, kau sudah dapat menikmatinya," terdengar sang
pohon menjelaskan. "Terima kasih, wahai pohon yang baik.
Aku
sangat tertolong sekarang. Dengan apa aku harus membalas kebaikanmu ini ?"
"Tak
apa-apa, kau tak perlu membalasnya.
Aku
hanya ingin membantu. Oh ... aku lupa memperkenalkan, namaku Ketela
Pohon."
"Sekali
lagi terima kasih, Ketela Pohon."
Begitulah
seterusnya, hidup si Janda kini ditopang sepenuhnya oleh Ketela Pohon. Buah
pemberian Ketela Pohon sebagian dimakan dan sisanya dijual ke pasar.
Orang-orang sangat menyukai buah yang dijual oleh si Janda, walaupun awalnya mereka
merasa asing.
Pada
suatu hari, tak seperti biasanya si Janda tidak pergi ke hutan untuk mengambil
buah Ketela Pohon. Hari itu ia masih mempunyai persediaan untuk dimakan
sekaligus untuk dijual. Keesokan harinya saat berjualan di pasar, ia mendengar
kabar bahwa kemarin pasukan kerajaan membabat habis hutan di daerahnya. Si
Janda sangat terkejut. Ia lari tunggang langgang menuju hutan.
Ia
ingin membuktikan kebenaran berita itu. Jika memang benar, sungguh ia tidak
ingin kehilangan dewa penolongnya yang sudah banyak membantunya saat mengalami kesulitan
hidup. Sesampai di dalam hutan, tubuh si Janda lemas. Tak ada sebatang pohon
pun yang masih berdiri tegak, semuanya roboh.
Hanya
tonggak-tonggak kayu yang tersisa. Mata Si Janda nanar melihat pemandangan yang
terpampang persis di depannya. Tanpa ba bi bu lagi, segera dia mencari batang
ketela pohon. Akhirnya, ia menemukan Ketela Pohon yang sudah tergeletak tak
berdaya.
Ia
menangis sejadi-jadinya. Ia menyesal karena kemarin tidak pergi ke hutan. Andai
saja ia kemarin datang, ia bisa melihat Ketela Pohon untuk yang terakhir
kalinya dan mengucapkan salam perpisahan. Tapi nasi telah menjadi bubur. Si
Janda hanya bisa menangis meratapi nasibnya.
Dalam
tangisnya yang panjang, ia memohon kepada Tuhan agar dipertemukan kembali
dengan Ketela Pohon. "Jangan menangis, Kawan. Kau dapat memotong tubuhku
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, lalu tanamlah. Suatu saat nanti kau
akan kembali bersua denganku," kata Ketela Pohon.
Si
Janda terperanjat namun gembira. Tak disangkanya Ketela Pohon sahabatnya itu
masih bisa bersuara. Segera ia mengambil tubuh Ketela Pohon yang telah terpotong-potong
lalu membawanya pulang ke rumah. Sesampai di rumah segera ia tanam
batang-batang pohon itu sesuai dengan petunjuk Ketela Pohon.
Waktu
berlalu. Batang-batang itu kini telah tumbuh bersemi. Potongan batang yang ditancapkan
si Janda di ladangnya kini tumbuh menjadi satu pohon yang utuh. Saat si Janda
tengah asyik menyiangi tanamannya, terdengar suara Ketela Pohon, "Terima kasih,
hai Janda yang baik hati! Semua ini berkat kemuliaan hatimu. Tuhan telah mengabulkan
doamu."
"Tak
apa, Kawan ! Aku harus membalas budi baikmu. Kau telah banyak membantuku."
"Oh
ya, kini kau bisa mengambil buahku kembali. Tetapi, kini buahku berada di dalam
tanah, batangku juga tak bisa tinggi menjulang seperti dulu lagi."
"Mengapa
begitu ?" tanya si Janda. "Itu semua karena kehendak Tuhan. Kau tak
perlu khawatir, aku baik-baik saja. Kini, kau tak perlu takut kehilangan diriku
lagi karena kau dapat memperbanyak diriku.
Caranya
sama dengan yang kau lakukan kemarin terhadapku." Si Janda
mengangguk-angguk tanda mengerti, lalu tersenyum bahagia. Kini Ketela Pohon
dapat kembali lagi ke sisinya, walaupun dengan wujud yang sedikit berbeda.
Begitulah,
waktu terus bergulir. Ketela Pohon tetap hidup hingga kini. Karena buahnya
berada di dalam tanah, orang – orang menyebutnya dengan sebutan umbi. Mereka
juga meniru cara si Janda memperbanyak tanaman itu yang kemudian lebih dikenal
dengan nama setek. Itulah asal-usul ketela pohon yang kita kenal sekarang ini.
(Sumber: Yunior, 8 April 2007)
Semoga dengan adanya Pengertian Dongeng, Hal Menarik dari Dongeng, Macam - Macam Dongeng, dan Contoh Dongeng Terbaru ini kalian akan semakin lebih menguasai dan memahami apa itu pengertian dongeng ?, hal menarik apa saja yang bisa diambil dari
dongeng, seperti apa macam-macam dongeng, dan bagaimana contoh dongeng. Terimakasih telah membaca Pengertian Dongeng, Hal Menarik dari Dongeng, Macam - Macam Dongeng, dan Contoh Dongeng Terbaru.
Sign up here with your email
1 comments:
Write commentsayo dapatkan promo besar di F|A|N|S|P|O|K|E|R|^^
Replykami menyediakan free chip setiap 1hari 1kali deposit
bonus rollingan 0.5% yang di bagikan setiap hari senin
dan bonus refferal 20% yang di bagikan setiap hari kamis
ayo ditunggu apa lagi mari segera bergabung dengan kami :)
ConversionConversion EmoticonEmoticon