Proses Terjadinya / Terbentuknya Bumi Lengkap - Bumi yang kalian tempati ini tentu memiliki proses sehingga bumi ini bisa terbentuk seperti yang sekarang kalian lihat ini. Setiap apapun yang ada di alam semesta ini terbentuk melalui proses-proses yang tidak sebentar. Sebagai manusia yang merupakan anggota dari bumu kalian sudah seharusnya mengetahui bagaimana proses dan tahapan-tahapan terbentuknya bumi. Pada mata pelajaran Geografi kalian akan mempelajari bagaimana proses terjadinya / terbentuknya bumi. Berikut Proses Terjadinya / Terbentuknya Bumi Lengkap.
Proses Terjadinya / Terbentuknya Bumi Lengkap |
Proses Terjadinya / Terbentuknya Bumi Lengkap
Kita semua bertempat tinggal di
permukaan bumi yang kita rasakan sangat luas. Bayangkan saja, jari-jari yang
dimiliki bumi mencapai 6.370 km. Panjang keliling Khatulistiwa yang melewati
negara kita sekitar 40.000 km. Jadi
kalau dibandingkan sama dengan 40 kali panjang Pulau Jawa.
Akan tetapi, pernahkah kamu
merenungkan tentang bagaimana bumi tempat kita berpijak ini terbentuk? Apakah
bumi suatu benda yang bulat dan kaku ? Bagaimana sejarah pembentukan dan
perkembangan muka bumi ? Seperti apakah
karakteristik lapisan bumi? Semua pertanyaan tersebut tentunya akan kita bahas
dalam subab ini, sehingga kamu mengetahui dan lebih memahaminya.
Proses terbentuknya planet bumi
tidak dapat dipisahkan dengan sejarah terbentuknya tata surya. Hal ini
dikarenakan bumi merupakan salah satu anggota keluarga matahari, di samping
planet-planet lain, komet, asteroid, dan meteor. Bahkan para ilmuwan
memperkirakan bahwa matahari terbentuk terlebih dahulu, sedangkan planet-planet
masih dalam wujud awan debu dan gas kosmis yang disebut nebula berputar
mengelilingi matahari. Awan, debu, dan gas kosmis tersebut terus berputar dan
akhirnya saling bersatu karena pengaruh gravitasi, kemudian mengelompok
membentuk bulatan-bulatan bola besar yang disebut planet, termasuk planet bumi.
Dari proses tersebut, kita
memperoleh gambaran bahwa sistem tata surya berasal dari massa gas (kabut gas
atau nebula) yang bercahaya dan berputar erlahan-lahan. Massa gas tersebut
secara berangsur-angsur mendingin, mengecil, dan mendekati bentuk bola. Karena
massa gas itu berotasi dengan kecepatan yang makin lama semakin tinggi, pada
bagian khatulistiwa (ekuatornya) yang mendapat gaya sentrifugal paling besar,
sehingga massa tersebut menggelembung.
Akhirnya dari bagian yang
menggelembung tersebut ada bagian yang terlepas (terlempar) dan membentuk
bola-bola pijar dengan ukuran berbeda satu sama lain. Massa gas induk tersebut
akhirnya menjadi matahari, sedangkan bola-bola kecil yang terlepas dari massa
induknya mendingin menjadi planet, termasuk bumi kita. Pada saat terlepas dari
massa induknya, planet-planet anggota tata surya masih merupakan bola pijar
dengan suhu sangat tinggi. Karena planet berotasi, maka ada bagian tubuhnya
yang terlepas dan berotasi sambil beredar mengelilingi planet tersebut. Benda
tersebut selanjutnya dinamakan bulan (satelit alam).
Menurut hasil penelitian para
ahli astronomi dan geologi, bumi kita sendiri terbentuk atau terlepas dari
tubuh matahari sekitar 4500 juta tahun yang lalu. Perkiraan terbentuknya bumi
ini didasarkan atas penelaahan palentologi (ilmu yang mempelajari fosil-fosil
sisa mahluk hidup purba pada masa lampau) dan stratigrafi (ilmu yang
mempelajari struktur lapisan-lapisan batuan pembentuk muka bumi).
Pada saat terlahir (sekitar 4500
juta tahun yang lalu) bumi kita pada awalnya masih merupakan bola pijar yang
sangat panas, suhu permukaannya mencapai 4.000 C. Dalam jangka waktu jutaan
tahun, secara berangsur-angsur bumi kita mendingin. Akibat proses pendinginan,
bagian luar bumi membeku membentuk lapisan kerak bumi atau kulit bumi yang
disebut litosfer, sedangkan bagian dalam planet bumi sampai sekarang masih
dalam keadaan panas dan berpijar.
Selain pembekuan kerak bumi,
pendinginan massa bumi ini mengakibatkan terjadinya proses penguapan gas secara
besar-besaran ke angkasa. Proses penguapan ini terjadi dalam waktu jutaan
tahun, sehingga terjadi akumulasi uap dan gas yang sangat banyak. Pada saat
inilah mulai terbentuk atmosfer bumi.
Uap air yang terkumpul di
atmosfer dalam waktu jutaan tahun tersebut, pada akhirnya dijatuhkan kembali
sebagai hujan untuk pertama kalinya di bumi, dengan intensitas tinggi dan dalam
waktu yang sangat lama. Titik-titik air hujan yang jatuh selanjutnya mengisi
cekungan-cekungan muka bumi membentuk bentang perairan laut dan samudera.
Faktor yang Menyebabkan Suhu Bumi Naik
Sebagaimana dikemukakan di atas,
bahwa pada awal pembentukannya, seluruh bagian planet bumi relatif dingin.
Kemudian pada proses selanjutnya, suhu bumi semakin meningkat hingga mencapai
suhu seperti saat ini. Berdasarkan penelitian para ilmuwan, dijelaskan adanya
tiga faktor yang menyebabkan naiknya suhu bumi tersebut, yaitu sebagai berikut :
1. Akresi (accretion) yaitu
naiknya suhu bumi akibat tumbukan benda- benda angkasa atau meteor yang
menghujani bumi. Energi dari benda- benda tersebut berubah menjadi panas.
Bayangkan saja, 5 ton berat benda angkasa, kemudian menghantam bumi dengan
kecepatan 30 km per detik, diperkirakan memberikan energi yang sama dengan
ledakan nuklir sebesar 1000 ton. Daerah sekitar tumbukan tersebut meninggalkan lubang-lubang
yang sangat besar (kawah) di permukaan bumi. Pada saat bersamaan, bulan juga
ditabrak oleh benda angkasa tersebut. Karena itu, apabila kamu melihat bulan
dengan menggunakan teropong maka kamu bisa menyaksikan kawah yang terbentuk
pada masa lampau.
2. Kompresi yaitu semakin
memadatnya bumi karena adanya gaya gravitasi. Bagian dalam bumi menerima
tekanan yang lebih besar dibandingkan bagian
luarnya, sehingga pada bagian dalam bumi suhunya lebih panas. Tingginya suhu di
bagian dalam bumi (inti bumi) mengakibatkan unsure besi pada bumi menjadi cair,
sehingga inti bumi merupakan cairan.
3. Adanya disintegrasi atau
penguraian unsur-unsur radioaktif seperti uranium, thorium, dan potasium.
Jumlah unsur-unsur tersebut sebenarnya relative kecil tetapi dapat meningkatkan
suhu bumi. Atom-atom dari unsur-unsur tersebut secara spontan terurai dan
mengeluarkan partikel-partikel atom yang berubah menjadi unsur lain dan diserap
oleh batuan di sekitarnya.
Tahap - Tahap Pembentukan Bumi
Itulah proses pembentukan bumi,
tempat kita tinggal dan hidup di dalamnya. Lalu bagaimana dengan proses
terjadinya perlapisan di bumi? Secara ringkas, proses pembentukan bumi hingga
terjadinya perlapisan tersebut terbagi menjadi tiga tahap, yaitu sebagai
berikut :
1.Tahap pada saat bumi merupakan
planet yang homogen atau belum terjadi diferensiasi dan zonafikasi.
2. Proses diferensiasi atau
pemilahan, yaitu ketika material besi yang lebih berat tenggelam menuju pusat
bumi, sedangkan material yang lebih ringan bergerak ke permukaan. Dengan
demikian, bumi tidak lagi dalam keadaan homogen, melainkan terdiri atas
material yang lebih berat (besi) di pusat bumi dan material yang lebih ringan
di bagian yang lebih luar atau kerak bumi.
3. Proses zonafikasi, yaitu tahap
ketika bumi terbagi menjadi beberapa zona atau lapisan, yaitu inti besi yang
padat, inti besi cair, mantel bagian bawah, zona transisi, astenosfer yang
cair, dan litosfer yang terdiri atas kerak benua dan kerak samudera.
Dengan demikian, perubahan suhu
yang dimulai dari bahan pembentuk bumi hingga terbentuk bumi, kemudian
mengalami pendinginan dan terjadinya kenaikan suhu kembali, seperti yang
dijelaskan di atas, mengakibatkan bumi sebagai planet yang memiliki
lapisan-lapisan. Proses zonafikasi pada bumi telah membaginya ke dalam beberapa
lapisan.
Semoga dengan adanya Proses Terjadinya / Terbentuknya Bumi Lengkap ini kalian akan semakin mengetahui dan menguasai apa saja tahapan-tahapan terbentuknya bumi yang kita singgahi ini. Mulai tahapn awal terbentuknya sampai tahap akhirnya. Sekarang kalian tidak hanya sekedar tinggal di bumi ini tetapi sekarang kalian sudah mengetahui juga bagaimana tahapan / proses terjadinya atau terbentuknya bumi. Terimakasih telah membaca Proses Terjadinya / Terbentuknya Bumi Lengkap.
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon